Kamis, 25 Oktober 2018

Selamatkan Generasi Muda,Forkopimda Salatiga Musnahkan Narkotika Dan Obat Terlarang

Rabu tanggal 3 Oktober 2018 pukul 10.00 WIB di ruang Incenerator RSUD Kota Salatiga telat berlangsung kegiatan Pemusnahan Barang Bukti Narkoba Dan Obat Ikatan Terlarang Yang Telat Memiliki Kekuatan Hukum Tetap yang diselenggarakan oleh Kejaksaan negeri Salatiga.


Disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri kota Salatiga,"Tindak pidana Narkotika nampaknya harus kita cegah supaya generasi muda kita tetapi generasi yang baik tidak pernah menggunakan Narkoba,Pemerintah sudah menggaris bawahi bahwa peredaran Narkotika yang selama ini sudah mendominasi di bandingkan dengan tindak pidana lainya dan ini menjadi sesuatu yang serius dan Rasional untuk di cegah,Data di lapas adalah penghuni pengguuna Narkotika dan  sebagian besar penggunanya adalah usia produktif,Kedepan Indonesia akan menjadi  krisis generasi karena 80 pesen banyak yang menggunakan Narkotika,Maka dari itu kita harus kencang dan bisa menjadi konsen kita bersama dan buat program untuk memerangi Narkoba,Pemerintah harus bersama sama serius untuk memerangi Narkotika supaya generasi kita akan lebih baik dan semoga kita tidak ikut menjadi jaringan Narkotika.


Adapun nama dan jenis Narkotika yang akan di musnahkan antara lain, Sabu dengan total berat 61, 459 gram,Tembakau Sintetis dengan Total berat 6,63 gram,Ganja dengan total berat 57,9 gram,dan Pil Ekstasi 9 butir.

Hadir dalam kegiatan tersebut,Walikota Salatiga Bapak H.Yulianto.SH.M.M, Wakil Walikota Salatiga Bapak Muh Haris.MSI,Kapolres Salatiga AKBP Yimmy Kurniawan ,S.I.K.S.H.M.I.K
Plh.Pasi Intel Kodim 0714/Salatiga  Kapten Arm Utomo, Ketua Pengadilan Negri Salatiga Hj.Widarti.SH,Direktur RSUD Kota Salatiga Dr.Eko Sri Pamuji,Kasat Narkoba Polres Salatiga AKP Suasana, serta KBO Satnarkoba Polres Salatiga Iptu Aris Munadi. 

Wakapolres Salatiga Beserta Anggota Polres Mendatangi Kodim 0714/Salatiga

Salatiga, Kepala Staf Kodim 0714/Salatiga Mayor Kav Burhanuddin.ST memerima kedatangan Wakapolres Salatiga beserta rombongan dalam rangka memberikan ucapan Selamat Ulang Tahun TNI Ke 73 Tahun 2018 di Ruang Transit Kodim 0714/Salatiga, Jumat (05/10) Pukul 09.00 WIB.

Hadir dalam acara tersebut, Wakapolres Salatiga AKP Christianto,Pasiops Kodim 0714 Salatiga,Perwakilan Perwira Staf Polres Salatiga, dan Anggota Staf Kodim 0714/Salatiga.kedatangan rombongan Polres ini sangat mengejutkan anggota Kodim dan Kasdim sendiri, pasalnya tidak adanya pemberitahuan sebelumnya.

“Kami sengaja memberikan kejutan di HUT TNI Ke 73 ini ke Kodim 0714/Salatiga,kami sebagai mitra kerja dari TNI turut berbahagia dengan hari Jadi TNI ini,harapan kami kedepannya agar kekompakan dan Sinergritas antara Polres dan Kodim 0714/Salatiga khususnya dapat terjalin dengan baik,dan dapat bekerjasama menjaga situasi Keamanan dan semakin Konsusifnya kota Salatiga ini” hal ini disampaikan oleh Wakapolres Salatiga, acara dilanjutkan dengan peniupan lilin dan pemotongan kue .

Bersama Warga Anggota Koramil Suruh Bersihkan Puing Puing Rumah

Salatiga,Anggota Koramil 08/Suruh bersama anggota Koramil lainnya melaksanakan Karya Bhakti membersihkan puing puing rumah warga di Kecamatan Suruh yang terkena musibah kebakaran, pada hari Senin kemarin.

Bencana Kebakaran yang melanda Dusun. Pojok RT. 05/02 Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ini terjadi pada hari Senin pukul 09.45 WIB ini menghabiskan setidaknya 8 rumah warga yang berada didusun tersebut, musim Kemarau yang terkadang disertai angin kencang yang menyebabkan terjadinya kebakaran tersebut,ditambah lokasi yang jauh yang menyebabkan membuat Dinas Pemadam Kebakaran dari Kota Salatiga tidak bisa dengan cepat memadamkan api, selain itu kondisi daerah tersebut yang sulit untuk mendapatkan sumber air.

Danramil 08/Suruh Kapten Inf Tarimo mengerahkan seluruh personilnya untuk melaksanakan kegiatan Karya Bhakti membantu warga untuk membersihkan puing puing rumah warga tersebut, Selasa (10/09),dengan dibantu oleh beberapa warga mereka secara bergotong royong membantu 8 Kepala Keluarga yang terkena musibah tersebut. Selasa (10/09)

Kades Dadap Ayam Terima Bantuan Dari Kodim 0714/Salatiga

Salatiga,Peduli dengan warga yang terkena Musibah Kebakaran, Kodim 0714/Salatiga menyerahkan bantuan di desa Dadap ayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Bencana Kebakaran yang melanda Dusun. Pojok RT. 05/02 Desa Dadapayam Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ini terjadi pada hari Senin pukul 09.45 WIB ini menghabiskan setidaknya 8 rumah warga yang berada didusun tersebut, musim Kemarau yang terkadang disertai angin kencang yang menyebabkan terjadinya kebakaran tersebut,ditambah lokasi yang jauh yang menyebabkan membuat Dinas Pemadam Kebakaran dari Kota Salatiga tidak bisa dengan cepat memadamkan api, selain itu kondisi daerah tersebut yang sulit untuk mendapatkan sumber air, Oleh karena itu Komandan Kodim 0714/Salatiga melalui Letda inf. Supriyanto dan Serma Samin dari Staf Teritorial didampingi Babinsa Dadap Ayam memberikan bantuan kepada warga yang terkena Musibah.

Bantuan berupa berupa beras, Mie Instant dan pakaian layak pakai ini di serahkan kepada Kepala Desa Dadap Ayam Joko Cahyono yang nantinya akan diserahkan kepada 8 kepala Keluarga yang terkena musibah tersebut, Disampaikan oleh Letda Inf Supriyanto bantuan ini merupakan wujud kepedulian dari Kodim 0714/Salatiga, atas terjadinya Musibah kebakaran ini,harapannya agar bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya oleh Warga,selanjutnya untuk kegiatan Bhakti social merehab atau membangun Rumah maka anggota Kodim akan siap untuk bekerja bersama warga. Selasa (10/09)

Kasdim 0714/Salatiga Pimpin Doa Bersama

Salatiga, Peduli dengan adanya Bencana di Palu dan kota lainnya di Sulawesi, Kasdim 0714/Salatiga memimpin kegiatan doa bersama yang diselenggarakan di Aula Pertemuan Kodim 0714/Salatiga,Rabu (10/10)Pukul 08.00 WIB.

Sebelum kegiatam doa bersama dilaksanakan Mayor Burhanuddin.ST menyampaikan sambutannya, “Saya mengucapkan terimakasih atas kehadirannya dalam kegiatan doa bersama dalam rangka mendoakan untuk membantu saudara kita yang kena musibah bencana yang skala besar di Palu dan Donggala dengan batiniah agar diringankan dari permasalahan yang dihadapi,Bencana merupakan hal yang tidak bisa kita hindari,maka dari itu sebagai umat yang beragama sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menjalankan Ibadah kepada Allah SWT,menjalankan segala PerintahNYA dan menjauhi segala LaranganNYA.

Kita Doakan bersama semoga saudara saudara kita yang tertimpa Bencana diberika ketabahan dan kesabaran dalam menghadapinya”,Imbuhnya.Kegiatan doa bersama ini dihadiri kurang lebih 250 orang anggota Kodim 0714/Salatiga,dan juga Ibu Ibu anggota Persit Kartika Chandra Kirana.

Dandim 0714/Salatiga Serahkan Tongkat Mayoret

35 grup turut dalam lomba Drumband dan Marchingband tingkat SD/MI dan SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2018. Walikota Yuliyanto bersama Sekda Fakruroji, Komandan Kodim 0714 Letkol. Inf. Prayogha Erawan, dan Dance Ishak P Ketua Koni membuka secara resmi lomba di Stadion Kridanggo, 10/10.

Sulistyo sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga melaporkan bahwa lomba drumband dan marchingband merupakan kegiatan rutin sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan olahraga drumband. “Lomba akan dilaksanakan selama dua hari sejak tanggal 10-11 Oktober ini. Tujuannya adalan untuk menanamkan rasa solidaritas dan sportifitas serta disiplin anak, dan memasyarakatkan olahra drumband dan marchingband pada satuan pendidikan di Kota Salatiga, “ Sulistyo melaporkan.

“Dari 35 grup peserta terdiri dari 26 peserta tingkat SD, dan 9 dari tingkat SMP. Sementara juri berasal dari provinsi sebanyak 15 orang dan juri local sebanyak 30 orang. Sedangkan untuk nomor yang dilombakan adalah; display, defile, colour guard, mayoret, dan gitapati,” tambah Sulistyo.

Walikota dalam sambutanya sangat mengapresiasi lomba drumband dan marchingband tersebut. “Saya berpesan agar anak-anak terus menjunjung sportifitas. Siapa yang telah berlatih secara maksimal maka akan mendapatkan posisi yang maksimal pula dalam perlombaan kali ini. Bagi yang belum berutung menjadi juara, teruslah berlatih sehingga di tahun mendatang akan meraih juara,” pesan Yuliyanto.

Seluruh peserta lomba yang usai melakukan display selanjutnya mengikuti lomba defile yang start mulai dari Stadion Kridanggo dan berakhir di Halaman Markas Kodim 0714 Salatiga. Pembukaan ditandai penyerahan tongkat mayoret kepada para mayoret oleh walikota, Seda, KOmandan Kodim 0714, dan Ketua Koni. 

Ny Prayoga Erawan Dan Anggota Persit Kirim Doa Untuk Palu

Salatiga, Peduli dengan adanya Bencana di Palu dan kota lainnya di Sulawesi, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang xxxv Kodim 0714/Salatiga ikuti  kegiatan doa bersama yang diselenggarakan di Aula Pertemuan Kodim 0714/Salatiga,Rabu (10/10)Pukul 08.00 WIB.

Sebelum kegiatam doa bersama dilaksanakan Mayor Burhanuddin.ST menyampaikan sambutannya, “Saya mengucapkan terimakasih atas kehadirannya dalam kegiatan doa bersama dalam rangka mendoakan untuk membantu saudara kita yang kena musibah bencana yang skala besar di Palu dan Donggala dengan batiniah agar diringankan dari permasalahan yang dihadapi,Bencana merupakan hal yang tidak bisa kita hindari,maka dari itu sebagai umat yang beragama sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menjalankan Ibadah kepada Allah SWT,menjalankan segala PerintahNYA dan menjauhi segala LaranganNYA.

Kita Doakan bersama semoga saudara saudara kita yang tertimpa Bencana diberika ketabahan dan kesabaran dalam menghadapinya”,Imbuhnya.Kegiatan doa bersama ini dihadiri kurang lebih 250 orang anggota Kodim 0714/Salatiga,dan juga Ibu Ibu anggota Persit Kartika Chandra Kirana.

Penyerahan Alat Kerja Pada Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap III Kota Salatiga

Salatiga,Upacara Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap ke III Tahun 2018 Kota Salatiga di gelar di Lapangan Desa Kalibening, Kelurahan Kalibening ,Kecamatan Tingkir Salatiga,Senin 15 Oktober 2018 Pukul 08.00 WIB.

TMMD Sengkuyung III dilaksanakan oleh Kodim 0714/Salatiga yang bekerjasama dengan pemerintah kota Salatiga ini akan melaksanakan pembangunan Jalan di desa Kali bening,Program yang ke sekian kalinya ini tentunya bertujuan bagi kesejahteraan warga masyarakat desa Kalibening khususnya.Pembangunan sarana dan prasarana ini tentunya bukan rencana yang mendadak ataupun tanpa persiapan terlebih dahulu,tetapi dengan kerja sama antara Babinsa, perangkat desa serta Badan Pengembangan Desa yang meninjau langsung ke lapangan sehingga memperoleh data tentang apa saja yang menjadi sasaran dari Program ini.

Wakil Walikota Salatiga  bertindak selaku Inspektur Upacara pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap III ini,didampingi oleh Komandan Kodim 0714/Salatiga Letkol Inf Prayoga Erawan dan juga segenap Forkopimda Salatiga,Camat Tingkir,Kepala Desa Kalibening,Para Kadus Desa Kalibening,serta tokoh agama dan Tokoh masyarakat desa Kalibening.Dalam sambutannya Moh.Harris, SS.,M.Si menyampaikan,” Hari ini secara serentak dimulai pelaksanaan TMMD tahap III tahun 2018. Hari ini kembali semangat gotong royong makin mantap terasa dan kentara pada gerak pembangunan desa. Sedaya sam/ sayuk guyub rukun, saiyeg saekapraya bebarengan mbangun desa melalui TMMD, Kita ingin gotong royong sebagai saripati niIai-nilai ke-Indonesia-an dan esensi kultur ketimuran dapat terus terjaga dengan baik. Karena disitulah inti dari kekuatan bangsa dalam menjaga persatuan pada ke-bhinneka-an. Dari situ pulalah kita tangkal sikap-sikap individualistik dan egoistik, untuk merajut kembali kain kebersamaan dan respon sosial yang memajukan dan mensejahterakan, Saya juga gembira, bahwa TMMD terus memberikan perhatian pada pemberdayaan kaum perempuan dan kelompok disabilitas. Itu luar biasa, apalagi mereka ini merupakan kelompok masyarakat yang rentan akan tindak kekerasan dan masih terbatas akses terhadap bidang kehidupan. Melalui TMMD, berdayakan, kuatkan dan berikan perlindungan untuk kaum perempuan dan anak, serta ciptakan suasana ramah dan nyaman bagi penyandang disabilitas. Spiritnya adalah bagaimana agar desa-desa mampu memberikan pelayanan terbaik kepada warganya, Bapak-Ibu, satu hal lain yang kemudian membuat saya selalu bangga, bahwa TMMD sangat intens mengedukasi masyarakat akan nilai Pancasila. Saya menangkap semangat dari desa untuk siap memperkuat benteng perlindungan dan perlawanan terhadap aksi-aksi yang meng~ ancam NKRI seperti aksi radikalisme, terorisme, dan narkoba. Semangat yang harus bisa dirawat dan diviralkan kepada seluruh warga bangsa Indonesia. Termasuk semangat siap dan waspada menghadapi bencana harus terus ditiupkan pada setiap tarikan nafas kehidupan masyarakat desa. Melalui TMMD, berikan edukasi kebencanaan kepada warga desa, agar mereka melek dan tanggap terhadap bencana”.

Sementara ditempat yang sama Dandim 0714/Salatiga mengatakan “Kami akan selalu siap berbuat demi kesejahteraan warga masyarakat,khususnya di program TMMD Sengkuyung Tahap III ini. TMMD Sengkuyung ini dilaksanakan di dua wilayah,untuk Kota salatiga sendiri dilaksanakan di Kecamatan Tingkir, sedangkan untuk wilayah kabupaten Semarang dilaksanakan di Kecamatan Bergas,saya juga sudah sampaikan kepada Danramil Tingkir dan Danramil Klepu untuk senantiasa memaksimalkan pengerjaan dilapangan,koordinasikan dengan pihak terkait apabila ada kendala dilapangan,jalin komunikasi dan kerjasama yang baik agar apa yang kita lakukan untuk masyarakat dapat maksimal hasilnya”. Senin (15/10)

Upacara Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap ke III Tahun 2018 Kota Salatiga

Salatiga,Upacara Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap ke III Tahun 2018 Kota Salatiga di gelar di Lapangan Desa Kalibening, Kelurahan Kalibening ,Kecamatan Tingkir Salatiga,Senin 15 Oktober 2018 Pukul 08.00 WIB.

TMMD Sengkuyung III dilaksanakan oleh Kodim 0714/Salatiga yang bekerjasama dengan pemerintah kota Salatiga ini akan melaksanakan pembangunan Jalan di desa Kali bening,Program yang ke sekian kalinya ini tentunya bertujuan bagi kesejahteraan warga masyarakat desa Kalibening khususnya.Pembangunan sarana dan prasarana ini tentunya bukan rencana yang mendadak ataupun tanpa persiapan terlebih dahulu,tetapi dengan kerja sama antara Babinsa, perangkat desa serta Badan Pengembangan Desa yang meninjau langsung ke lapangan sehingga memperoleh data tentang apa saja yang menjadi sasaran dari Program ini.

Wakil Walikota Salatiga  bertindak selaku Inspektur Upacara pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap III ini,didampingi oleh Komandan Kodim 0714/Salatiga Letkol Inf Prayoga Erawan dan juga segenap Forkopimda Salatiga,Camat Tingkir,Kepala Desa Kalibening,Para Kadus Desa Kalibening,serta tokoh agama dan Tokoh masyarakat desa Kalibening.Dalam sambutannya Moh.Harris, SS.,M.Si menyampaikan,” Hari ini secara serentak dimulai pelaksanaan TMMD tahap III tahun 2018. Hari ini kembali semangat gotong royong makin mantap terasa dan kentara pada gerak pembangunan desa. Sedaya sam/ sayuk guyub rukun, saiyeg saekapraya bebarengan mbangun desa melalui TMMD, Kita ingin gotong royong sebagai saripati niIai-nilai ke-Indonesia-an dan esensi kultur ketimuran dapat terus terjaga dengan baik. Karena disitulah inti dari kekuatan bangsa dalam menjaga persatuan pada ke-bhinneka-an. Dari situ pulalah kita tangkal sikap-sikap individualistik dan egoistik, untuk merajut kembali kain kebersamaan dan respon sosial yang memajukan dan mensejahterakan, Saya juga gembira, bahwa TMMD terus memberikan perhatian pada pemberdayaan kaum perempuan dan kelompok disabilitas. Itu luar biasa, apalagi mereka ini merupakan kelompok masyarakat yang rentan akan tindak kekerasan dan masih terbatas akses terhadap bidang kehidupan. Melalui TMMD, berdayakan, kuatkan dan berikan perlindungan untuk kaum perempuan dan anak, serta ciptakan suasana ramah dan nyaman bagi penyandang disabilitas. Spiritnya adalah bagaimana agar desa-desa mampu memberikan pelayanan terbaik kepada warganya, Bapak-Ibu, satu hal lain yang kemudian membuat saya selalu bangga, bahwa TMMD sangat intens mengedukasi masyarakat akan nilai Pancasila. Saya menangkap semangat dari desa untuk siap memperkuat benteng perlindungan dan perlawanan terhadap aksi-aksi yang meng~ ancam NKRI seperti aksi radikalisme, terorisme, dan narkoba. Semangat yang harus bisa dirawat dan diviralkan kepada seluruh warga bangsa Indonesia. Termasuk semangat siap dan waspada menghadapi bencana harus terus ditiupkan pada setiap tarikan nafas kehidupan masyarakat desa. Melalui TMMD, berikan edukasi kebencanaan kepada warga desa, agar mereka melek dan tanggap terhadap bencana”.

Sementara ditempat yang sama Dandim 0714/Salatiga mengatakan “Kami akan selalu siap berbuat demi kesejahteraan warga masyarakat,khususnya di program TMMD Sengkuyung Tahap III ini. TMMD Sengkuyung ini dilaksanakan di dua wilayah,untuk Kota salatiga sendiri dilaksanakan di Kecamatan Tingkir, sedangkan untuk wilayah kabupaten Semarang dilaksanakan di Kecamatan Bergas,saya juga sudah sampaikan kepada Danramil Tingkir dan Danramil Klepu untuk senantiasa memaksimalkan pengerjaan dilapangan,koordinasikan dengan pihak terkait apabila ada kendala dilapangan,jalin komunikasi dan kerjasama yang baik agar apa yang kita lakukan untuk masyarakat dapat maksimal hasilnya”. Senin (15/10)

Bupati Semarang Buka TMMD Sengkuyung Tahap III Wilayah Kabupaten Semarang

Senin tanggal 15 Oktober 2018 Pukul 09.30 WIB bertempat dilapangan Desa Jatijajar Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dilaksanakan Upacara pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap III Ta. 2018 Kodim 0714 / Salatiga , dengan tema " TNI Manunggal Rakyat Dalam Mewujudkan Desa yang Maju , Sejahtera dan Demokratis "  sebagai irup Dr. Mundjirin Es, Spog.( Bupati Semarang )

Acara diawali dengan Laporan dari Perwira Upacara,Pemeriksaan Pasukan,Penyerahan Alat kerja,Pembacaan Amanat dan pemukulan kentongan sebagai Tanda dibukanya kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2018 di wilayah Kabupaten Semarang.

Sasaran Pokok TMMD, Pembangunan Betonisasi jalan penghubung antara Desa Jatijajar dengan Desa Randu Gunting Kec. Bergas Kab. Semarang , dengan panjang 860 M , Lebar 3 M Tebal 12 CM, Rehab RTLH sebanyak 12  Unit serta  Rehab Mushola.

Sambutan dari Gubernur jateng yang dibacakan oleh Irup antara lain, Hari ini secara serentak dimulai pelaksanaan TMMD Tahap III TA. 2018, hari ini semangat gotong royong semakin mantap terasa dan kentara pada gerak pembangunan  desa.   Sedaya sami sayuk guyub rukun saiyeg saekapraya bebarengan mbangun desa melalui TMMD, Melalui TMMD kita bersama merawat gotong royong, memacu kreativitas dan prakarsa masyarakat untuk membangun desa. 

Kita ingin gotong royong sebagai saripati nilai-nilai ke Indonesiaan dan esensi kultur ketimuran dapat terus terjaga dengan baik.  Karena disitulah inti dari kekuatan bangsa dalam menjaga persatuan pada kebhenikaan.   Dari situ pulalah kita tangal silap-sikap individualistik dan egoistik, untuk merajut kembali kain kebersamaan dan respon sosial yang memajukan dan mensejahterakan, Kita ingin kemiskinan Jateng dapat terus di turunkan dari waktu ke waktu.  Memang 5 tahun terakhir ini kemiskinan selalu turun bahkan pada tahun 2018 pemerintah Provinsi Jateng mencapai kinerja tertinggi dalam penurunan kemiskinan yaitu dari 13,01 % di tahun 2017 menjadi 11,32 % di tahun 2018.  Namun demikian angkanya belum terlalu signifikan karena itu TMMD kita dorong menjadi salah satu cara mendukung kemiskinan di Jateng.
 Pada prinsipnya saya senang TMMD terus konsisten pada program-program pemberdayaan ekonomi rumah tangga.   Bagaimana TMMD melakukan pembinaan usaha ekonomi kekayaan agar maju dan berdaya saing, serta senantiasa mendorong pemanfaatan tanah pekarangan untuk kemandirian pangan,Ayo kita sengkuyung program pembangunan yang mensejahterakan masyarkat desa.   Bangun desa dengan tanpa pernah meninggalkan kearifan lokalnya.
Sebagai acara tambahan Penyerahan Penyerahan Bantuan - bantuan oleh Forkopimda  berupa : 15 ribu bibit ikan Nila , Bibit tanaman sengon , bibit tanaman salam ,  serta pertunjukan Drum Blek. Senin (15/10)

Peduli Kesehatan Warga,Babinsa Bringin Sosialisasikan STOP BABS

Salatiga,Selasa tanggal 16 oktober 2018 pukul 09.00 WIB. bertempat di dusun Gedad dan dusun Getasan desa Kalikurmo kecamatan Bringin kabupaten Semarang telah dilaksanakan ODF (Open Defacation Free) atau sosialisasi permasalahan BABS (Buang Air Besar Sembarangan)

Sosialisasi dalam hal ODF didesa Kalikurmo, Open Defecation Free (ODF) adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan, Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan, sehingga untuk memutuskan rantai penularan ini harus dilakukan rekayasa pada akses ini. Agar usaha tersebut berhasil, akses masyarakat pada jamban (sehat) harus ada,Dusun Gedad dan dusun getasan Desa Kalikurmo kecamatan Bringin ada 11 KK lebih yang belum memiliki jamban atau WC yang memadai. Untuk itulah Desa kalikurmo termasuk dalam program desa ODF. Program ini dimulai pada tahun 2018, Analisa kekuatan kelembagaan di Kabupaten semarang menjadi sangat penting untuk menciptakan kelembagaan dan mekanisme pelaksanaan kegiatan yang efektif dan efisien sehingga tujuan masyarakat ODF dapat tercapai.

Buang Air Besar di tangki septic, adalah buang air besar yang sehat dan dianjurkan oleh ahli kesehatan yaitu dengan membuang tinja di tangki septic yang digali di tanah dengan syarat-syarat tertentu,Buang Air Besar dengan jamban leher angsa, adalah buang air besar menggunakan jamban model leher angsa yang aman dan tidak menimbulkan penularan penyakit akibat tinja karena dengan model leher angsa ini maka tinja akan dibuang secara tertutup dan tidak kontak dengan manusia ataupun udara.

Sosialisasi yang disampaikan oleh Dina,Amd,Keb tentang contoh system ataupun Model Jamban “Buang Air Besar dengan jamban plengsengan, adalah buang air besar dengan menggunakan jamban sederhana yang didesain mering sedemikian rupa sehinnga kotoran dapat jatuh menuju tangki septic setelah dikeluarkan. Tetapi tangki septiknya tidak berada langsung dibawah pengguna jamban,Buang Air Besar dengan jamban model cemplung/cubluk, adalah buang air besar dengan menggunakan jamban yang tangki septiknya langsung berada dibawah jamban. Sehingga tinja yang keluar dapat langsung jatuh kedalam tangki septic,
 “Buang Air Besar tidak di tangki septic atau tidak menggunakan jamban. Buang Air Besar tidak di tangki septic atau tidak dijamban ini adalah perilaku buang air besar yang tidak sehat. Karena dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Buang Air Besar tidak menggunakan jamban  dikuras kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian” Imbuhnya disampaikan dihadapan,SekCam Bringin,Babinsa Bringin serda Azis,Kapolsek Bringin Aiptu Sugiri, serta warga masyakat Bringin.

Kirab Merti Desa, Babinsa Brongkol Ikut jalan

Salatiga, Babinsa Brongkol Koramil 11/Jambu mengikuti kegiatan Kirab Merti Desa ,di dusun Gertsa dan Dusun Tabak Gunung Desa Brongkol Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang, Selasa (16/10)

 Merti desa, sering disebut juga bersih desa, hakikatnya adalah simbol rasa syukur masyarakat kepada Yang Maha Kuasa atas limpahan karunia yang diberikan-Nya. Karunia tersebut bisa berujud apa saja, seperti kelimpahan rezeki, keselamatan, serta ketentraman dan keselarasan hidup. Bahkan orang Jawa percaya, ketika sedang dilanda duka dan tertimpa musibah pun, masih banyak hal yang pantas disyukuri. Masih ada hikmah dan pelajaran positif yang dapat dipetik dari terjadinya sebuah petaka. Di samping itu, rasa syukur juga bisa menjadi pelipur sekaligus sugesti yang menghadirkan ketenangan jiwa.

Acara dalam merti desa antara lain adanya arak-arakan yang akan diikuti oleh masyarakat. Ini adalh acara yangt sangat di tunggu oleh masyarakat sekitar. Dimana semua lapisan masyarakat menjadi satu, bermpadu dalam satu rombongan. Berjalan hingga sejauh 5 km. Dari padukuhan Brongkol ke kecamatan Jambu, Dalam rombongan arak-arakan ini terdapat macam-macam oragan, atau segmen, Ada penari , Punokawan serta rombongan kesenian Tradisional lainnya.


“Selain menjadi perwujudan rasa syukur, upacara merti desa acapkali juga terkait dengan ritual penghormatan kepada leluhur, sehingga menghadirkan berbagai ritual simbolik terkait dengan tokoh dan riwayat yang diyakini menjadi cikal bakal keberadaannya. Semuanya dilakukan dengan tetap memanjatkan doa dan permohonan kepada Yang Maha Kuasa demi keselamatan, ketentraman, kesejahteraan dan keselarasan hidup seluruh warga desa,Silaturahmi, guyub, rukun, gotong royong, kebersamaan, keakraban, tepa selira dan harmonis adalah sebagian dari sederetan kosakata yang begitu tepat dan saling menjalin makna saat menggambarkan bagaimana suasana yang terpancar dari berlangsungnya tradisi merti desa” Hal ini disampaikan oleh Lurah Brongkol H.Heru

Sertu Manurung Menambahkan “Hendaknya sangat perlu bagi kita sebagai generasi yang sekarang sudah mulai mapan, untuk tetap melangsungkan adat dan istiadat nenek moyang kita, dengan prespektif tetap menyembah dan meminta kepada-Nya. Karena jika kita tidak mulai menahan, memperkuat kebuadayaan kita sendiri, maka lambat laun tidak ada lagi upacara adat yang bernama Merti Desa.”

Bupati Semarang Pimpin Apel Deklarasi Stop BABS

Salatiga, Gerakan Stop Buang Air Sembarangan atau BABS sedang gencar gencarnya digalakkan,tidak terkecuali di Kabupaten Semarang yang dilaksanakan Apel bersama dalam rangka Deklarasi stop BABS yang dipimpin langsung oleh Bupati Semarang, Rabu (17/10) Pukul 10.00 WIB

Kegiatan Apel Deklarasi yang diikuti oleh Seluruh Perangkat Pemerintahan Kecamatan Sumowono ini juga dihadiri oleh ,Camat sumowono Suharnoto,S.Sos,waka polsek sumowono Iptu.Sundusin,Danramil 10/Sumowono,Kasat Lantas Polres Semarang (Akp.Sandi W),Jajaran kadis kabupaten Semarang,Para Ka.UPTD kecamatan Sumowono,Para kades beserta perangkat desa se kecamatan Sumowono.

Selain kegiatan Apel Bersama juga dilaksanakan kegiatan Dialog Interaktif Bersama Dr.H. Mundjirin .Es.Sp.Og bersama warga masyarakat, dalam sambutannya Bupati Semarang tersebut menyampaikan,”Pentingnya bagi saudara saudara sekalian untuk menjaga kebersihan, salah satunya adalah dengan tidak buang besar sembarangan,gunakan Jamban yamg sesuai standart kesehatan,karena apabila Bapak ibu sekalian buang air besar sembarangan maka akan banyak sekali timbul penyakit, seperti Diare, Disentri yang di karenakan Kotoran tersebut akan dihinggapi lalat dan lalat tersebut hinggap di makanan yang ada di rumah bapak ibu sekalian”.

Dialog Interaktif Bupati Dan Warga Sumowono

Salatiga, Gerakan Stop Buang Air Sembarangan atau BABS sedang gencar gencarnya digalakkan,tidak terkecuali di Kabupaten Semarang yang dilaksanakan Apel bersama dalam rangka Deklarasi stop BABS yang dipimpin langsung oleh Bupati Semarang, Rabu (17/10) Pukul 10.00 WIB

Kegiatan Apel Deklarasi yang diikuti oleh Seluruh Perangkat Pemerintahan Kecamatan Sumowono ini juga dihadiri oleh ,Camat sumowono Suharnoto,S.Sos,waka polsek sumowono Iptu.Sundusin,Danramil 10/Sumowono,Kasat Lantas Polres Semarang (Akp.Sandi W),Jajaran kadis kabupaten Semarang,Para Ka.UPTD kecamatan Sumowono,Para kades beserta perangkat desa se kecamatan Sumowono.

Selain kegiatan Apel Bersama juga dilaksanakan kegiatan Dialog Interaktif Bersama Dr.H. Mundjirin .Es.Sp.Og bersama warga masyarakat, dalam sambutannya Bupati Semarang tersebut menyampaikan,”Pentingnya bagi saudara saudara sekalian untuk menjaga kebersihan, salah satunya adalah dengan tidak buang besar sembarangan,gunakan Jamban yamg sesuai standart kesehatan,karena apabila Bapak ibu sekalian buang air besar sembarangan maka akan banyak sekali timbul penyakit, seperti Diare, Disentri yang di karenakan Kotoran tersebut akan dihinggapi lalat dan lalat tersebut hinggap di makanan yang ada di rumah bapak ibu sekalian”.

Dandim Salatiga Tinjau Lokasi Kebakaran Taman Merbabu

Rabu tanggal 17 oktober 2018 sekitar pukul 08.15 WIB Dilaksanakan Apel Pengecekan dalam rangka  pemadaman Kebakaran Hutan Taman Nasional Gunung Merbabu( TNGN) yang ber alamat di Dusun Tekelan Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Apel pengecekan ini dipimpin langsung oleh  Dan Satgas Penanggulangan Bencana Kebakaran Gunung Merbabu Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf  Prayogha Erawan.
Kebakaran yang terjadi sejak tanggal 14 Oktober 2018 tersebut diduga berasal dari Lokasi pertanian yang berada di bawah lereng gunung Merbabu,Musim kemarau yang panjang disertai angin kencang membuat api yang membakar semak yang kering dengan cepat menyebar di Lokasi Taman Nasional Gunung Merbabu(TNGM),sulitnya medan yang dilalui membuat warga masyarakat sekitar dibantu Aparat TNI dari Kodim 0714/Salatiga dan TIM SAR Kabupaten Semarang memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya dan juga menggunakan Pipa Saluran Air bagi warga.

Adapun. Petugas pemadaman kebakaran (TNGN) terdiri dari tim relawan antara lain,. Kodim 0714/Salatiga : 20 orang, Masyarakat dusun Macanan : 25 orang, Masyarakat dusun Tekelan : 12 orang, Masyarakat dusun Gedong : 11 orang,Masyarakat dusun Ngaduman 40 orang, Masyarakat dussn Ngelo : 21 orang, TNGMB : 13 orang, MPA : 14 orang, Manggala : 1 orang, Damkar : 12 orang, Dalmas Polres Semarang : 8 orang, Satpol PP : 3 orang,Pinues : 1  orang, Rapi : 2 orang.

Dalam pelaksanaan pemadaman kebakaran api di gunung merbabu selain dengan menggunakan alat tradisional/seadanya Juga dibantu 1 Unit Helikopter untuk memantau penyebaran api dari udara,kebakaran hutan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGN) Di Desa Tekelan Kecamatan. Getasan Kabupaten. Semarang diperkirakan telah mencapai luas kurang lebih 400 hektar. Tidak ada korban Jiwa pada musibah kebakaran yang terjadi di TMGM ini, Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan demi keamanan untuk sementara jalur pendakian dilereng Gunung Merbabu ditutup untuk sementara waktu sampai api dapat dipadamkan seluruhnya. 

Dandim 0714/Salatiga Selaku Dansatgas Penaggulangan Bencana Tinjau Lokasi Kebakaran

Rabu tanggal 17 oktober 2018 sekitar pukul 08.15 WIB Dilaksanakan Apel Pengecekan dalam rangka  pemadaman Kebakaran Hutan Taman Nasional Gunung Merbabu( TNGN) yang ber alamat di Dusun Tekelan Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Apel pengecekan ini dipimpin langsung oleh  Dan Satgas Penanggulangan Bencana Kebakaran Gunung Merbabu Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf  Prayogha Erawan.
Kebakaran yang terjadi sejak tanggal 14 Oktober 2018 tersebut diduga berasal dari Lokasi pertanian yang berada di bawah lereng gunung Merbabu,Musim kemarau yang panjang disertai angin kencang membuat api yang membakar semak yang kering dengan cepat menyebar di Lokasi Taman Nasional Gunung Merbabu(TNGM),sulitnya medan yang dilalui membuat warga masyarakat sekitar dibantu Aparat TNI dari Kodim 0714/Salatiga dan TIM SAR Kabupaten Semarang memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya dan juga menggunakan Pipa Saluran Air bagi warga.

Adapun. Petugas pemadaman kebakaran (TNGN) terdiri dari tim relawan antara lain,. Kodim 0714/Salatiga : 20 orang, Masyarakat dusun Macanan : 25 orang, Masyarakat dusun Tekelan : 12 orang, Masyarakat dusun Gedong : 11 orang,Masyarakat dusun Ngaduman 40 orang, Masyarakat dussn Ngelo : 21 orang, TNGMB : 13 orang, MPA : 14 orang, Manggala : 1 orang, Damkar : 12 orang, Dalmas Polres Semarang : 8 orang, Satpol PP : 3 orang,Pinues : 1  orang, Rapi : 2 orang.

Dalam pelaksanaan pemadaman kebakaran api di gunung merbabu selain dengan menggunakan alat tradisional/seadanya Juga dibantu 1 Unit Helikopter untuk memantau penyebaran api dari udara,kebakaran hutan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGN) Di Desa Tekelan Kecamatan. Getasan Kabupaten. Semarang diperkirakan telah mencapai luas kurang lebih 400 hektar. Tidak ada korban Jiwa pada musibah kebakaran yang terjadi di TMGM ini, Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa dan demi keamanan untuk sementara jalur pendakian dilereng Gunung Merbabu ditutup untuk sementara waktu sampai api dapat dipadamkan seluruhnya. 

Pemberian Dana Bantuan Peduli 1000 Kepada Ny Kusmiyanti

Pemberian dana bantuan peduli 1000 kepada Ny Kusmiyanti istri dari Almarhum Serda H.Kharir anggota Kodim 0714/Salatiga yang meninggal dunia di karenakan sakit, bantuan berjumlah Rp 4.661,000,- di serahkan langsung oleh Kepala Staf Kodim 0714/Salatiga 

Bantuan Dana Peduli 1000 (seribu) dari personel sejajaran Korem 073/Makutarama untuk ahli waris prajurit yang meninggal dunia ini sudah di atur oleh Komando atas,tentang besaran jumlah dan bantuan  yang diterima oleh Ahli waris Almarhum, Almarhum Serda Kharir yang sudah berdinas di Kodim 0714/Salatiga selama 10 Tahun meninggal Dunia pada Bulan September 2018 di RS Dr Asmir Salatiga.

"Kami harap santunan yang diserahkan ini sebagai bentuk kepedulian anggota yang terkena musibah dapat memberi manfaat dan bisa meringankan kebutuhan keluarga serta melanjutkan biaya pendidikan anak,"  Disampaikan oleh Mayor Burhanuddin ,ST pada saat menyerahkan bantuan tersebut, “Semoga dana bantuan ini dapat berguna bagi keluarga alhi waris jangan dilihat dari jumlah nya tapi ini bentuk dari kepedulian warga kodim 0714/Salatiga .

Pemadaman Api Masih Terus Dilakukan Oleh TNI Dan Tim Gabungan Relawan

Pemadaman kebakaran TNGM dilakukan di Dusun.Tekelan,Desa.Batur ,Kecamatan.Getasan ,Kabupaten.Semarang oleh BPBN Dan Satgas Penanggulangan Kebakaran Gunung Merbabu dengan Dansatgas oleh Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Prayogha Erawan.Sabtu(20/10/2018).
Beberapa tim ikut dalam pemadaman kebakaran tersebut,diantaranya dari Personil Kodim 0714/ Salatiga 20 orang,Polri 10 orang,Tagana 7 orang,Damkar 5 orang,TNGMB 10 orang,masyarakat Dsn Sokowolu 10 orang,masyarakat Dsn Thekelan 4 orang dan 1 Helikopter plus crew dari BNPB.
Sebelum Pemadaman di mulai pukul 07.00 wib dan dilakukan apel Pasi Ops Dim 0714/SLTG di Koramil 03/Getasan dilanjutkan perjalanan menuju base camp di Dsn Thekelan untuk bergabung dengan tim gabungan lain,Tim pemadaman dibagi menjadi tiga untuk memadamkan di tiga titik,diantaranya di Dsn Thekelan 11 orang,di Dsn Gedong 18 orang dan di hutan Gumuk 39 orang.
Selain dengan cara manual pemadaman juga menggunakan Water Bombing HELI MI-8 milik BPBN di titik api Gumuk Pragak Co.742394,Co 11045069 dengan ketinggian 1794 meter.Pemadaman dengan menggunakan bom air tersebut dilakukan sebanyak lima belas kali dimulai dari Pukul 09.00,Pukul 12.45,Pukul 12.55,Pukul 13.07,Pukul 13.25 dan Pukul 13.40 wib.
Berdasarkan pantauan udara bahwa sisa asap kebakaran hutan TNGM sudah kelihatan menipis dengan luas sisa kebakaran secara keseluruhan mencapai kurang lebih 420 hektar.Kendala yang ditemukan tim di lapangan medan cukup sulit dan terjal sehingga sulit untuk di jangkau,angin yang begitu besar sehingga membuat api semakin cepat merambat dan rumput yang tinggi cenderung kering sehingga susah untuk di padamkan secara manual.
Tim Gabungan menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan terkait kebakaran hutan yang mudah merambat serta berusaha mengantisipasi adanya titik api yang mudah merambat dengan melaksanakan penyekatan parit parit.

Pengecoran Jalan Penghubung TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2018

Salatiga, Bergas-Kodim0714/Salatiga,Pengecoran jalan yang menjadi sasaran pokok kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2018, yang dikerjakan oleh anggota Koramil 15/Klepu Kodim 0714/Salatiga telah mencapai 260 Meter.Minggu (21/10)

Pengecoran Jalan Penghubung antar desa Jati jajar dan desa Sidorejo tersebut ditargetkan selesai dengan panjang 860 Meter,jalan penghubung ini memang sudah lama dinantikan oleh warga masyarakat desa tersebut,dikarenakan selama ini akses jalan yang kurang bagus sehingga masyarakat kesulitan dan harus memutar dengan jarak yang lumayan jauh.

Babinsa Jatijajar Serda Slamet mengatakan,pengerjaan ini juga melibatkan warga kedua desa tersebut,”Kunci dari pelaksanaan TMMD ini adalah Ke Gotong Royongan,sehingga masyarakat tanpa diminta pun dengan kesadaran membantu pengerjaan jalan yang nantinya untuk kepentingan mereka juga”,tidak ada hari libur bagi kami untuk menyelesaikan pengerjaan jalan ini,meskipun hari libur kami tetap melaksanakan pengerjaan pengecoran jalan,karena kami sadar masyarakat sudah menanti sangat lama adanya jalan penghubung Ini” Imbuhnya.

Pengecoran Jalan Penghubung antar desa Jati jajar dan desa Sidorejo

Salatiga, Bergas-Kodim0714/Salatiga,Pengecoran jalan yang menjadi sasaran pokok kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2018, yang dikerjakan oleh anggota Koramil 15/Klepu Kodim 0714/Salatiga telah mencapai 260 Meter.Minggu (21/10)

Pengecoran Jalan Penghubung antar desa Jati jajar dan desa Sidorejo tersebut ditargetkan selesai dengan panjang 860 Meter,jalan penghubung ini memang sudah lama dinantikan oleh warga masyarakat desa tersebut,dikarenakan selama ini akses jalan yang kurang bagus sehingga masyarakat kesulitan dan harus memutar dengan jarak yang lumayan jauh.

Babinsa Jatijajar Serda Slamet mengatakan,pengerjaan ini juga melibatkan warga kedua desa tersebut,”Kunci dari pelaksanaan TMMD ini adalah Ke Gotong Royongan,sehingga masyarakat tanpa diminta pun dengan kesadaran membantu pengerjaan jalan yang nantinya untuk kepentingan mereka juga”,tidak ada hari libur bagi kami untuk menyelesaikan pengerjaan jalan ini,meskipun hari libur kami tetap melaksanakan pengerjaan pengecoran jalan,karena kami sadar masyarakat sudah menanti sangat lama adanya jalan penghubung Ini” Imbuhnya.

Tim Relawan Pemadam Kebakaran di Taman Nasional Gunung Merbabu

Salatiga,Getasan-kabupaten Semarang,Anggota Kodim 0714/Salatiga yang tergabung Tim Relawan Pemadam Kebakaran di Taman Nasional Gunung Merbabu sejak tanggal 11 Oktober 2018 lalu beristirahat sejenak di lokasi kebakaran. Minggu (22/10)

Lokasi kebakaran yang sangat jauh ditambah medan yang berat serta kondisi cuaca yang panas memang menjadi tantangan tersendiri bagi Anggota Tim Relawan yang bertugas memadamkan api di Lereng Gunung Merbabu,dibutuhkan kekuatan Fisik dan Mental untuk tergabung dengan Tim ini,demikian pula halnya dengan anggota Kodim 0714/Salatiga,meskipun setiap harinya dari pagi sampai dengan sore mereka bertugas memadamkan api tetapi tidak terlihat wajah kelelahan yang tampak.

Meskipun rata rata usia mereka tidak lagi muda seperti dimasa penugasan di Satuan Tempur,tetapi dikarenakan mereka sudah tertempa dari segi Fisik dan Mental,mereka tetap melaksanakan tugas ini dengan penuh semangat,mereka melaksanakan tugas ini dengan keikhlasan dan dedikasi tinggi,meskipun di hari minggu dimana waktu berkumpul bersama keluarga,”Bagi kami menjalankan Perintah diatas segala galanya,dan berbuat untuk orang lain merupakan tugas kami,karena kami sadar apabila Api ini tidak dipadamkan akan berdampak besar bagi warga masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Merbabu”,Ujar Sertu Sarino disela sela waktu istirahat bersama rekan rekannya. 

Mayor Kav Burhanuddin.ST memberikan Jam Komandan Seluruh Anggota Kodim Salatiga

Salatiga, Upacara Minggu Militer dengan Inspektur Upacara Kasdim 0714/Salatiga di Kodim 0714/Salatiga,Senin 22 Oktober 2018 pukul 07.00 WIB.

Kegiatan upacara Bendera memang rutin dilaksanakan di Kodim 0714/Salatiga,pada kegiatan upacara ini bertugas sebagai Petugas upacara dari Koramil 02/Pabelan, dengan Komandan Upacara Kapten Inf Budi Luhur,setiap minggu Militer anggota Kodim mengenakan PDL NKRI, PDL Khusus yang dikenkan disaat Minggu Militer dan Acara Khusus.

Setelah kegiatan Upacara Mayor Kav Burhanuddin.ST memberikan Jam Komandan kepada seluruh peserta Upacara, Baik Anggota TNI maupun ASN Kodim 0714/Salatiga, sebelum memulai jam Komandan terlebih dahulu Orang No 2 di Kodim tersebut menyemangati anggota dengan Yel Yel,Jam Komandan yang dilaksanakan setiap hari Senin ini selain memberikan arahanjuga sebagai sarana Evaluasi Kinerja bagi anggota Staf Dan Babinsa selama kegiatan yang telah dilaksanakan selama seminggu yang lalu, sehingga diharapkan kinerja akan semakin meningkat dari hari ke hari,”Hindari bentuk pelanggaran sekecil apapun yang bisa merugikan kedinasan dan keluarga,Ikhlas dalam berbuat dan senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa”Hal tersebut salah satu penyampaian Beliau. 

Upacara Bendera Minggu Militer Kodim 0714/Salatiga

Salatiga, Upacara Minggu Militer dengan Inspektur Upacara Kasdim 0714/Salatiga di Kodim 0714/Salatiga,Senin 22 Oktober 2018 pukul 07.00 WIB.

Kegiatan upacara Bendera memang rutin dilaksanakan di Kodim 0714/Salatiga,pada kegiatan upacara ini bertugas sebagai Petugas upacara dari Koramil 02/Pabelan, dengan Komandan Upacara Kapten Inf Budi Luhur,setiap minggu Militer anggota Kodim mengenakan PDL NKRI, PDL Khusus yang dikenkan disaat Minggu Militer dan Acara Khusus.

Setelah kegiatan Upacara Mayor Kav Burhanuddin.ST memberikan Jam Komandan kepada seluruh peserta Upacara, Baik Anggota TNI maupun ASN Kodim 0714/Salatiga, sebelum memulai jam Komandan terlebih dahulu Orang No 2 di Kodim tersebut menyemangati anggota dengan Yel Yel,Jam Komandan yang dilaksanakan setiap hari Senin ini selain memberikan arahanjuga sebagai sarana Evaluasi Kinerja bagi anggota Staf Dan Babinsa selama kegiatan yang telah dilaksanakan selama seminggu yang lalu, sehingga diharapkan kinerja akan semakin meningkat dari hari ke hari,”Hindari bentuk pelanggaran sekecil apapun yang bisa merugikan kedinasan dan keluarga,Ikhlas dalam berbuat dan senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa”Hal tersebut salah satu penyampaian Beliau. 

Upacara Bendera Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2018 Tingkat Kota

Pada tanggal 22 Oktober 2018, pukul 08.10 s.d 09.00 WIB, bertempat di  Lapangan Pancasila Kota Salatiga, telah dilaksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2018 tingkat Kota Salatiga dengan irup walikota Salatiga Danup ketua Banser Salatiga Ari Mulyono yang diikuti lebih kurang 4000 orang.

Hadir dalam kegiatan, Walikota Salatiga (Yulianto SE.MM) , Dandim 0714/Salatiga (Letkol Inf. Prayoga Erawan), Kapolres Salatiga (AKBP Yemmi Kurniawan S.I.K  MH M.I.K),Wakil Walikota Salatiga (Muh Haris MSi), Para Assisten sekda Pemkot Salatiga , Ketua MUI Saefudin Zuhri, Syuriah PCNU Salatiga (kh Sonwasi Ridwan), Ketua Tanfidziah PCNU (Drs Zaenuri MPd),serta Pengasuh ponpes se Salatiga

Dalam sambutannya Walikota Salatiga menyampaikan,Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadiratAllah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa berkat rahmat karunia dan ridhonya kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul di hari yang sangat membahagiakan dan penuh berkah, pada momentum Peringatan Hari Santri Tahun 2018,Kepada seluruh santri Kota Salatiga, Saya mengucapkan Selamat Hari Santri Tahun 2018.

 Semoga momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun ini akan menambah semangat para santri untuk terus memberikan kontribusi bagi umat, masyarakat, bangsa dan Negara,Peserta Upacara yang saya hormati Hari ini tangga 22 Oktober merupakan tahun ke- empat peringatan Hari Santri Momentum peringatan Hari Santri merupakan bukti pengakuan megare atas jasa-jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal,mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Penetapan Hari Santri Nasional dimulai dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH Hasyim
Asy'ari, pada 22 Oktober 1945 telah menginspirasi perlawanan yang diprakarsai oleh laskar kyai dan santri melawan Pasukan Sekutu (NICA) pada tanggal 10 November 1945. Untuk menghormati dan mempresentasikan subtansi kesantrian, yakni spritualitas dan patriotisme dalam rangka melawan penjajah, maka Pemerintah menetapkan Hari Santri,Sejarah juga membuktikan bahwa kaum santri memelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya harapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional. Oleh karena itu, melalui momentum Hari Santri pada hari ini, marilah kita jadikan sebagai transformasi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Spirit Hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air adalah bagian dari iman perlu terus kita gelorakan sebagai bentuk perwujudan Islam yang rahmatan li alamin,Hari santri juga harus digunakan sebagai revitalisasi etos moral kesederhanaan, asketisme dan spiritualisme yang melekatu sebagai karakter kaum santri. Etos ini penting di tengah merebaknya korupsi, narkoba. LGBT dan hoax yang mengancam masa depan bangsa Di era digital saat ini, santri juga dihadapkan dengan tantangan keberadaan internet yang memiliki manfaat dan mudharat yang sama besar. Internet dapat membawa kemudahan umat manusia sekaligus dapat kita manfaatkan untuk menebarkan pesan-pesan kebaikan atau dakwah Islam. Di sisi lain, internet jika tidak dipergunakan secara bijak, dapat merusak harga diri dan martabat kemanusiaan melalui pornografi, ujaran kebencian, fitnah dan hoax. Saya berpesan kepada seluruh santri, yang juga merupakan bagian dari generasi muda tanah air, untuk dapat memanfaatkan teknologi secara bijak guna meningkatkan potensi diri, menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi penggunaanya yang tidak sejalan dengan upaya menjaga agama, jiwa, nalar, harta, keluarga dan martabat seseorang.Terakhir, kepada seluruh santri dan masyarakat Kota Salatiga pada umumnya, marilah kita songsong pesta demokrasi terbesar di tanah air, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif dengan penuh kegembiraan, dengan tetap mempertahankan sikap saling menghargai diantara sesama. Jangan mudah terhasut pada isu-isu yang berpotensi memecah belah diantara kita.

Dandim 0714 Ikuti Upacara Hari Santri Kota Salatiga

Pada tanggal 22 Oktober 2018, pukul 08.10 s.d 09.00 WIB, bertempat di  Lapangan Pancasila Kota Salatiga, telah dilaksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2018 tingkat Kota Salatiga dengan irup walikota Salatiga Danup ketua Banser Salatiga Ari Mulyono yang diikuti lebih kurang 4000 orang.

Hadir dalam kegiatan, Walikota Salatiga (Yulianto SE.MM) , Dandim 0714/Salatiga (Letkol Inf. Prayoga Erawan), Kapolres Salatiga (AKBP Yemmi Kurniawan S.I.K  MH M.I.K),Wakil Walikota Salatiga (Muh Haris MSi), Para Assisten sekda Pemkot Salatiga , Ketua MUI Saefudin Zuhri, Syuriah PCNU Salatiga (kh Sonwasi Ridwan), Ketua Tanfidziah PCNU (Drs Zaenuri MPd),serta Pengasuh ponpes se Salatiga

Dalam sambutannya Walikota Salatiga menyampaikan,Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadiratAllah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa berkat rahmat karunia dan ridhonya kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul di hari yang sangat membahagiakan dan penuh berkah, pada momentum Peringatan Hari Santri Tahun 2018,Kepada seluruh santri Kota Salatiga, Saya mengucapkan Selamat Hari Santri Tahun 2018.

 Semoga momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun ini akan menambah semangat para santri untuk terus memberikan kontribusi bagi umat, masyarakat, bangsa dan Negara,Peserta Upacara yang saya hormati Hari ini tangga 22 Oktober merupakan tahun ke- empat peringatan Hari Santri Momentum peringatan Hari Santri merupakan bukti pengakuan megare atas jasa-jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal,mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Penetapan Hari Santri Nasional dimulai dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH Hasyim
Asy'ari, pada 22 Oktober 1945 telah menginspirasi perlawanan yang diprakarsai oleh laskar kyai dan santri melawan Pasukan Sekutu (NICA) pada tanggal 10 November 1945. Untuk menghormati dan mempresentasikan subtansi kesantrian, yakni spritualitas dan patriotisme dalam rangka melawan penjajah, maka Pemerintah menetapkan Hari Santri,Sejarah juga membuktikan bahwa kaum santri memelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya harapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional. Oleh karena itu, melalui momentum Hari Santri pada hari ini, marilah kita jadikan sebagai transformasi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Spirit Hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air adalah bagian dari iman perlu terus kita gelorakan sebagai bentuk perwujudan Islam yang rahmatan li alamin,Hari santri juga harus digunakan sebagai revitalisasi etos moral kesederhanaan, asketisme dan spiritualisme yang melekatu sebagai karakter kaum santri. Etos ini penting di tengah merebaknya korupsi, narkoba. LGBT dan hoax yang mengancam masa depan bangsa Di era digital saat ini, santri juga dihadapkan dengan tantangan keberadaan internet yang memiliki manfaat dan mudharat yang sama besar. Internet dapat membawa kemudahan umat manusia sekaligus dapat kita manfaatkan untuk menebarkan pesan-pesan kebaikan atau dakwah Islam. Di sisi lain, internet jika tidak dipergunakan secara bijak, dapat merusak harga diri dan martabat kemanusiaan melalui pornografi, ujaran kebencian, fitnah dan hoax. Saya berpesan kepada seluruh santri, yang juga merupakan bagian dari generasi muda tanah air, untuk dapat memanfaatkan teknologi secara bijak guna meningkatkan potensi diri, menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi penggunaanya yang tidak sejalan dengan upaya menjaga agama, jiwa, nalar, harta, keluarga dan martabat seseorang.Terakhir, kepada seluruh santri dan masyarakat Kota Salatiga pada umumnya, marilah kita songsong pesta demokrasi terbesar di tanah air, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif dengan penuh kegembiraan, dengan tetap mempertahankan sikap saling menghargai diantara sesama. Jangan mudah terhasut pada isu-isu yang berpotensi memecah belah diantara kita.

Dandim 0714/Salatiga Serahkan Hadiah kepada Santri

Pada tanggal 22 Oktober 2018, pukul 08.10 s.d 09.00 WIB, bertempat di  Lapangan Pancasila Kota Salatiga, telah dilaksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2018 tingkat Kota Salatiga dengan irup walikota Salatiga Danup ketua Banser Salatiga Ari Mulyono yang diikuti lebih kurang 4000 orang.

Hadir dalam kegiatan, Walikota Salatiga (Yulianto SE.MM) , Dandim 0714/Salatiga (Letkol Inf. Prayoga Erawan), Kapolres Salatiga (AKBP Yemmi Kurniawan S.I.K  MH M.I.K),Wakil Walikota Salatiga (Muh Haris MSi), Para Assisten sekda Pemkot Salatiga , Ketua MUI Saefudin Zuhri, Syuriah PCNU Salatiga (kh Sonwasi Ridwan), Ketua Tanfidziah PCNU (Drs Zaenuri MPd),serta Pengasuh ponpes se Salatiga

Dalam sambutannya Walikota Salatiga menyampaikan,Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadiratAllah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa berkat rahmat karunia dan ridhonya kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul di hari yang sangat membahagiakan dan penuh berkah, pada momentum Peringatan Hari Santri Tahun 2018,Kepada seluruh santri Kota Salatiga, Saya mengucapkan Selamat Hari Santri Tahun 2018.

 Semoga momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun ini akan menambah semangat para santri untuk terus memberikan kontribusi bagi umat, masyarakat, bangsa dan Negara,Peserta Upacara yang saya hormati Hari ini tangga 22 Oktober merupakan tahun ke- empat peringatan Hari Santri Momentum peringatan Hari Santri merupakan bukti pengakuan megare atas jasa-jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal,mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Penetapan Hari Santri Nasional dimulai dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH Hasyim
Asy'ari, pada 22 Oktober 1945 telah menginspirasi perlawanan yang diprakarsai oleh laskar kyai dan santri melawan Pasukan Sekutu (NICA) pada tanggal 10 November 1945. Untuk menghormati dan mempresentasikan subtansi kesantrian, yakni spritualitas dan patriotisme dalam rangka melawan penjajah, maka Pemerintah menetapkan Hari Santri,Sejarah juga membuktikan bahwa kaum santri memelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya harapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional. Oleh karena itu, melalui momentum Hari Santri pada hari ini, marilah kita jadikan sebagai transformasi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Spirit Hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air adalah bagian dari iman perlu terus kita gelorakan sebagai bentuk perwujudan Islam yang rahmatan li alamin,Hari santri juga harus digunakan sebagai revitalisasi etos moral kesederhanaan, asketisme dan spiritualisme yang melekatu sebagai karakter kaum santri. Etos ini penting di tengah merebaknya korupsi, narkoba. LGBT dan hoax yang mengancam masa depan bangsa Di era digital saat ini, santri juga dihadapkan dengan tantangan keberadaan internet yang memiliki manfaat dan mudharat yang sama besar. Internet dapat membawa kemudahan umat manusia sekaligus dapat kita manfaatkan untuk menebarkan pesan-pesan kebaikan atau dakwah Islam. Di sisi lain, internet jika tidak dipergunakan secara bijak, dapat merusak harga diri dan martabat kemanusiaan melalui pornografi, ujaran kebencian, fitnah dan hoax. Saya berpesan kepada seluruh santri, yang juga merupakan bagian dari generasi muda tanah air, untuk dapat memanfaatkan teknologi secara bijak guna meningkatkan potensi diri, menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi penggunaanya yang tidak sejalan dengan upaya menjaga agama, jiwa, nalar, harta, keluarga dan martabat seseorang.Terakhir, kepada seluruh santri dan masyarakat Kota Salatiga pada umumnya, marilah kita songsong pesta demokrasi terbesar di tanah air, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Legislatif dengan penuh kegembiraan, dengan tetap mempertahankan sikap saling menghargai diantara sesama. Jangan mudah terhasut pada isu-isu yang berpotensi memecah belah diantara kita.